Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

PUISI : Sang Demonstran

Gambar
  Aku ingin liar seperti huruf yang melampaui margin   kertas Aku ingin bingar seperti dentum   jam di dinding Biar saja orang di luar membungkam raga Tapi tetap tak bisa menawan jiwa Sampai tega memotong lisan tak bertulang Dengan belati di saku kanan Namun jemari masih bisa menari di atas kertas putih Hati   yang mendamba kebebasan Seabad terjajah di negeri sendiri Kemerdekaan hanya celoteh belaka sang pembual Mengadu ke paduka   sia-sia belaka Nelangsa rasa, pundak tak berperi Ini tentang hati sang pemberontak Saat kepercayaan rakyat menutup mata Rakyat Berkawan dengan kemiskinan Kemirisan terpatri di dada Perubahan hanya angan semata Atau ini hanya tentang permainan sejarah Mengobral kisah para tokohnya Dan yang kalah akan menjadi pecundang bangsa !

PUISI : Pahlawan tanpa nama

Gambar
Pahlawan tanpa nama Tentang waktu yang tak terjamah di lorong pesakitan, ada dinding kusam Meninggalkan luka mencabik sang tokoh Akulah pahlawan itu, yang sering kali kau alpakan Namaku bahkan tak tertulis dalam buku sejarah yang kau eja di bangku pendidikan Jasad   yang tertimbun bongkahan tanah subur Percikan darah masih tersisa memerah di nisan sana aku menuntut atas nama ribuan prajurit yang gugur dalam medan perang alih-alih kau buat hancur rumah kami, negeri yang kami bangun dari kucuran keringat melecut sana sini, bilang untuk tuan rumah malahan kau cekik leher penghuninya akulah pahlawan itu, yang tidak kau jumpa wajahku bahkan tidak pernah terlukis di kertas para seniman aku nyata dan akan selalu mengawasi kalian