PUISI : Sang Demonstran
Aku ingin liar seperti huruf yang melampaui margin kertas Aku ingin bingar seperti dentum jam di dinding Biar saja orang di luar membungkam raga Tapi tetap tak bisa menawan jiwa Sampai tega memotong lisan tak bertulang Dengan belati di saku kanan Namun jemari masih bisa menari di atas kertas putih Hati yang mendamba kebebasan Seabad terjajah di negeri sendiri Kemerdekaan hanya celoteh belaka sang pembual Mengadu ke paduka sia-sia belaka Nelangsa rasa, pundak tak berperi Ini tentang hati sang pemberontak Saat kepercayaan rakyat menutup mata Rakyat Berkawan dengan kemiskinan Kemirisan terpatri di dada Perubahan hanya angan semata Atau ini hanya tentang permainan sejarah Mengobral kisah para tokohnya Dan yang kalah akan menjadi pecundang bangsa !